LAPORAN
PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)
PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
(PDGK 4501)
MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF DENGAN CARA
ANIMASI
Disusun oleh :
Nama :
SITRI HANDAYANI
NIM : 836382818
PROGRAM STUDI S1 PGSD
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BOGOR
2020
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pendidikan dalam
kehidupan manusia mempunyai kedudukan yang sangat penting dan tidak dapat
dipisahkan, sifatnya mutlak, baik untuk prorangan, keluarga maupun bangsa. Maju
mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh pendidikan bangsa itu.
Mengingat
pentingnya pendidikan bangsa dalam kehidupan manusia, maka pendidikan harus
dilaksanakan dengan baik sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Agar
pelaksanaan pendidikan berjalan dengan baik maka harus dimulai dengan disisplin
dalam belajar. Untuk menghasilkan manusia yang cerdas dan berakhlak mulia
tersebut, dibutuhkan siswa yang mempunyai disiplin belajar yang tinggi dalam
mengikuti proses pembelajaran di sekolah, sebab disiplin belajar maka
berpengaruh terhadap prestasi atau hasil belajar yang diharapkan. Tinggi
rendahnya prestasi seseorang dalam melakukan kegiatan untuk sampai pada tujuan
juga diperngahuri oleh disiplin.
Bila system
manajerial sekolah mampu menerapkan disiplin belajarnya, dengan hasil itu akan
berdampak pada prestsi hasil belajar siswa dengan diterapkanya disiplin belajra
pada warga sekolah akan mengurangi tindakan-tindakan dan perbuatan yang kurang
baik pada porses belajar mengajar.
Dalam konteks ini
guru dituntut melakukan proses perbaikan pembelajran, agar dapat meningkatkan
kualitas hasil belajr siswa dan sebagai umpan balik guru untuk memperbaiki
proses belajar pembelajrannya. Melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat
mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul.
Sehubungan dengan
hal tersebut, penulis mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas I SDN
Cikamarang Desa Kalong I Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor pada semester I
tahun Pelajran 2020/2021, karna terdentifikasi bahwa hasil ulangan mata
pelajran Bahasa Indonesia masih kurang serata penguasaan materi pelajran masi
rendah. Data-data ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian sumber informasi
serta dasar pelaksanaan perbaikan pengajaran.
Laporan ini
disusun atas dasar catatan yang dibuat pada saat merancang dan merencanakan
program perbaikan pengajaran pada pembelajran Bahasa Indonesia tentang
Pengenalan Huruf yang dilaksanakan pada semester ganjil pada tahun ajaran
2020/2021 yang diperoleh, menunjukkan hasil belajra siswa masih rendah. Dengan
Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60, hanya 8 siswa dari 19 siswa yang mencapai
tingkat penguasaan materi di atas 60% dan selanjutnya 2 siswa tingkat
penguasaanya bervariatif di bahawa 55%.
1. Indenfikasi
Masalah
Berdasarkan hasil obesevasi pada
pembelajaran bahasa Indonesia penulis menemukan beberapa pokok permasalahan
yang menyebabkan siswa mengalami ketidak berhasilan sesuai dengan tujuan
pembelajaran maka berdasarkan konsultasi yang telah di lakukan penulis dapat
mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
a. Siswa
merasa kesulitan dalam mengenal huruf
b. Siswa
kuran gaktif dlam mengikuti pelajaran
c. Partisipasi
siswa dalam proses belajar sangat rendah
d. Siswa
enggan untuk berlatih
2. Analisis
Masalah
Dari identifikasi masalah di atas
penulis menganalisis, berdasarkan observasi yang di lakukan, maka penulis
menganalisis masalah sebagai berikut;
a. Pada
umumnya siswa bukan berasal dari PAUD/TK
b. Pada
proses pembelajaran guru tidak menggunakan alat peraga
c. Sista
tidak aktif/pasif
d. Bingbingan
dari guru secara individual kurang intensip
e. Pembelajaran
kongkrit kurang di lakukan oleh guru
f. Penjelasan
dari guru kurang di mengerti oleh siswa
3. Alternative
dan prioritas pemecahan masalah
a. Guru
harus lebih meningkatkan pembelajaran dengan alat peraga dengan baik
b. Guru
harus mengelola kelas dengan baik
c. Bimbingan
dari guru kepada individu siswa harus lebih intensif
d. Guru
harus menggunakan metode yang berpariasi agar belajar menjadi lebih
menyenangkan
e. Guru
harus menyempaikan materi dengan jelas
B.
Rumusan
Masalah
Berdasarkan latar
belakang masalah, indentifikasi masalah serta analisis masalah maka dapat di
rumuskan sebagai berikut:
a. Apakah
dengan alat peraga berupa animasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam
mengenal huruf
b. Bagaimanakah
menyusun scenario pembelajaran melalui analisis untuk meningkatakan kemampuan
belajr dalam mengenal huruf
C.
Tujuan
Perbaikan Penilaian
1. Untuk
Guru
a. Dengan
melakukan penelitian tidakan kelas kemampuan guru dalam mengatasi permasalahan
yang terjadi di kelas dapat teratasi secara tuntas.
b. Wawasan,
pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan tidakan perbaikan
pembelajaran semakin bertambah
c. Hasil
penelitian dapat di jadikan acuan untuk penelitian selanjutnya .
2. Untuk
siswa
a. Untuk
meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Bahasa Indonesia
b. Siswa
lebih tertarik dalam pembelajaran mengenal huruf
c. Siswa
lbeih mengetahui huruf-huruf yang di tulisnya
d. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa dalam Bahasa Indonesia khususnya mengenal
huruf
D.
Manfaat
Penelitian Perbaikan Pembelajaran
Hasil dari
penelitian ini di harapkan dapat membarikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah
dan pendidikan pada umumnya.
1. Bagu
Guru
a.
Penerlitian tidakan kelas dapat memberikan
kesempatan bagi guru untuk meningkatkan keahliannya serta lbeih mengetahui akan
tugas dan kewajibannya.
b.
Memahami karakteristik pesarta didik
c.
Memoliki kompetensi dalam belajar
penerapan metode dan penggunaan mesia/alat bantu/alat peraga dalam pembelajaran
d.
Psikologis siswa dalam pembelajaran dapat
berkembang dengan baik dan optimal sesuai dengan kapasitas dirinya
e.
Menguasai pedagagik dan kurikulum
f.
Guru dapat mendidik siswa dengan baik dan
benar
g.
Meningkatkan kompetensi siswa dalam materi
yang di ajarkan
2. Bagi
Sekolah
a. Meningkatkan
kualitas pembelajran di sekolah
b. Memberikan
inovasi bagi sekolah untuk memperbaiki bagi-bagi yang lama, sehinga siap
berkompetensi di era globalisasi.
c. Dapat
memicu sekolah manjadi sekolah unggul di masa yang dakan dating.
3. Manfaat
Pendidikan Pada Umumnya
a. Memberikan
kontribusi program pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar.
b. Semoga
dapat bermanfaat bagi guru dan lingkungan warga sekolah.
BAB
II
KAJIAN
PUSTAKA
A.
Hasil
Belajar
1. Pengertian hasil belajar
Hasil belajar pada
dasarnya adalah hasil yang dicapai dalam usaha penguasaan materi dan ilmu
pengetahuan yang merupakan suatu kegiatan yang menuju terbentuknya keperibadian
seutuhnya, melalui belajar dapat diperoleh hasil yang lebih baik, belajar
berarati mengubah tingkah laku. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan joleh suhardiman
(1988) bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku, belajar akan membantu
terjadinya suatu perubahan pada diri inividu yang belajar. Perubahan itu tidak
hanya dikaitkan dengan perubahan ilmu pengethauan, melainkan juga berbentuk
percakapan keterampilan, sikap, pengetahuan, harga diri, minat, waktu dan
penyesuaian diri belajar menyangkut segala aspek orgenisme dan tingkah lalu
peribadi seseorang, prestasi belajar pada hakekatanya merupakan hasil dari
belajar sebagai rangkaian jiwa raga. Psikofisik untuk menuju perkembangan
pribadi manusia seuutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa,
rumah kognitif, efektif dan prestsi motorik.
Ø Dari
segi proses
·
Adanya aktivitas (fisik, mental,
emosional). Bias dikatakan belajar
·
Jika adanya aktivitas, karena tidak
mungkin seseorang itu belajar tetapi hanya diam
·
Melibatkan unsur lingkungan. Karena
belajar tidak harus terntang membaca atau menulis, tetapi lingkungan juga bias
membantu untuk proses belajar dan menjadi lebih baik
·
Bertujuan ke arah terjadiya pelrubahan
tingkah laku karena belajar tersebut jika dilakukan dan mengakibatkan perubahan
menjadi kea rah lebih baik. Jika tidak ada perubahan, maka proseb belajarnya
belum maksimal.
Ø Dari
segi hasil
·
Bersifat relative tetap. Tapi bias diubah
jika ada pembelajaran yang lelbih baik
·
Diperoleh melalui usaha. Jika tidak
berusaha dan hanya diam, maka bagaimana cara untuk berubah lebih baik? Jadi
perlu adanya usaha karena manusia baik berubah lelbih baik dengan usaha yang
mereka lakukan
Sesorang yang belajar pasti akan
mengelami perubahan menjadi lelbih baik dalam diri mereka. Mereka akan lebih
mengerti dan tidak mengulangi kesalahan yang dibuat sebelumnya. Belajar
tersebut juga lebih baik jika lebih melihat kea rah proses. Karena proses yang
baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.
2. Manifestasi hasil belajar
Hasil
belajar merupakan salah satu tingkatan penguasaan yang dimiliki oleh siswa
melalui tes evaluasi yang diberikan oleh guru untuk mengetahui tingkatan
kemampuan siswa dalam pembelajaran setelah ia melakukan kegiatan belajar
seperti yang diungkapkan oleh Juliah yang dikutip oleh Asep Jihad dan Abdul
Haris (2008:15) menyatakan bahwa hasil belajar adalah segala sesuatu yag
menjadi milik siswa sebagai akiabat dari kegiatan belajar yang dilakukanya.
Hasil
belajar memiliki beberapa nama atau katagori dan secara umum merajuk kepada
aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan seperti yang dipaparkan oleh Susanto
(2013:5) bahwa hasil belajara adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri
siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, efektif, dan psikomotor sebagai hasil
dari kegiatan belajar.
Hasil
belajr bersifat tetap seperti yang dipaparkan oleh Hamzah (2009:213) bahwa
hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap dalam diri
seseorang sebagai akibat diri interaksi seseorang dengan lingkungannya.
Hasil
belajar merupakan sesuatu yang dicapai oleh siswa sesuai dengan tujuan
pengajaran yang telah ditetapkan melalui ketiatan belajar seperti yang
dikemukaakan oleh Purwanto (2013:45) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan
prolehan dari proses belajar siswanya sesuai dengan pengajaran.
Hasil
belajar yaitu untuk mendapaatkan informasi mengenai kemempuan yang diperoleh
siswa berupa keerampilan intelektual, keterampilan kognitif, pengetahuan
verbal, sikap, dan keterampilan motoric seperti yang dipaparkan oleh Gagne yang
dikutip oleh Ratna Wilis Dahar (2011:118) menjelaskan ada lima kemampuan yang
dikatakan sebagai hasil belajar, yaitu: keterampilan intelektual, strategi
kognitif, informasi verbal, sikap, keterampilan motoric .
Hasil
belajar merupakan suatu hasil yang didapatkan oleh siswa setelah mengikuti
kegiatan belajar mengajar di sekolah seperti yang diungkapkan oleh Arikunto
yang dikutip oleh Ekawarna (2013:70) bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar
adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran
yang dilakukan oleh guru.
3. Kesulitan-Kesulitan Belajar
a) Menurut
Sasmita (1989:64) mengatakan bahwa kseulitan belajar dapat di artikan bahwa
suatu kondisi dalam proses belajar yang di tandai oleh adanya hambagan-hambatan
tertentu untuk memperoleh hasil belajar
b) Menurut
Abu Ahmad dalam bukunya psikologis belajar, (1999 : 74) mengatakan bahwa “dalam
keadaan di mana anak didik tidak dpat belajar sebagai mana msetinya itulah yang
di sebut dengan kesulitan belajar.
c) Menurut
Syariful Bahri Djamarah, (2002:201) kesulitan belajar adalah suatu kondisi di
mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar di sebabkan adanya ancaman
hambatan ataupun gangguan dalam belajar
d) Psikologis
belajar (1999:38) mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah kesukaran mendapat
perubahan tingkah laku yabg di inginkan maskipun latihan telah di lakukan
e) Hadisuparto
(1984:45) mengatakan bahwa berdasarkan gejala-gejala saja belum dapat di
pasikan apakah siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak.
4. Jenis-Jenis Kesulitan Belajar
Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana peserta
didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik
berasal dari faktor internal siswa di batasi faktor intelegensi maupun faktor
eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang
sesuai dengan kapasitasnya:
1. Learning
disebilitas (LD), adalah ketidak mampu seseorang yang mengacu pada gejala di
mana anak tidak mampu belajar atau menghindari belajar
2. Under
achlever, jauh lebih kompleks di banding denga prestasi kurang
3. Slou
learner, adalah siwa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan
waktu yang lama di bandingkan kelompok yang lainnya.
B.
Metode
Penelitian
1. Pengertian Penelitian Tindakan Kelas
PTK
adalah terjemahan dari bahasa Inggris
“classroom action research”, yang saat ini sedang berkembang dengan pesatnya di
negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli
penelitian pendidikan akhir-akhir ini
memberi perhatian yang cukup besar terhadap PTK, karena jenis penelitian
ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan
profesionalisme guru dalam proses
belajar-mengajar di kelas dengan melihat berbagai indikator keberhasilan
proses dan hasil pembelajaran yang
terjadi pada siswa.
McNiff
(1999: 1) dalam bukunya yang berjudul Action Research Principles and Practice memandang PTK
sebagai bentuk penelitian reflektif yang
dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya
dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum,
pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagai salah
satu bentuk evaluasi diri
guru.
Menurut
Suyanto (1997) dia mendafinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang
bersifat refleksitif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat
memperbaiki dana tau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara
profesional.
Stephen
Kemmis (dalam Hopkins, 1992) menyatakan PTK sebagai suatu bentuk penelaahan
atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan
pendidikan tertentu dalam situasi soal (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki
rasionalitas dan kebenaraan dari a) praktik-peraktik soal atau kependidikan
yang mereka lakukan sendiri, b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik
tersebut, c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan.
Berdasarkan
bebarapa definisi PTK tersebut, dapat kita menarik benang merah kesejajaran
pengertian bahwa PTK menerapkan
a. Bentuk
kajian yang sistematis reflektif
b. Dilakukan
oleh pelaku tindakan (guru)
c. Dilakukan
untuk memeprbaiki kondisi pembelajaran
2. Tujuan Penelitian Tindakan Kelas
Apakah
kita mencermati pengertian PTK, akan sangat jelas bahwa tujuan PTK tidak lain
adalah untuk memperbaiki pembelajaran. Dengan PTK, diharapkan kualitas proses
belajar-mengajar menjadi lebih baik Sebagai guru, guru dapat lebih meningkatkan
kualitas pelayanan dalam mengajar dan pada giliranya prestasi atau kinerja
siswa akan meningkat secara lebih lulus PTK juga merupakan sarana untuk dapat
meningkatkan pelayanan sekolah secara keseluruhan terhadap anak didik dan
masyarakat PTK dapat meningkatkan kualitas program sekolah secara keseluruhan.
Dasar
utama dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan pembelajaran khususnya dan
perbaikan program sekolah pada umumnya PTK pada dasarnya juga mrupakan sebuah
upaya untuk meningkatkan keterampilan guru untuk menanggulangi berbagai masalah
yang muncul di kelas atau di sekolah dengan atau tampa masalah khusus berupa
berbagai program pelatihan yang ekplisit. Dengan kata lain, PTK mewujudkan
proses latihan dalam jabatan yang unik. Mengapa demikian? Pertama, kebutuhan
pelaksanaanya tumbuh dari guru itu sendiri. Keuda, proses pelatihan terjadi
secara hans-on, tidak dalam situasi arfisial Raka Joni (1998) dengan sangat
jelas membedakan kedua bentuk kegiatan tersebut, menurutnya, ada tujuan
penyerta yang muncul dalam PTK, yakni tumbuhnya budaya meneliti di kalangan para
guru.
3. Langkah-Langkah Penelitian Tindakan
Kelas
Kemmis
dan McTaggart mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu siklus spiral
yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi),
dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.
a) Reflesi
awal
Refleksi awal merupakan kegiatan
penjajangan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang
situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya
melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang
sebenarnya.
b) Penyusun
Perencanaan
Penyusunan perencanaan didasarkan
pada haisl penjajangan reflaksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup
tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah
perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari
permasalahan-permasalahan.
c) Pelaksanaan
Tindakan
Pelaksanaan tindakan menyangkut apa
yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan
yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan
d) Observasi
tau Pengamatan
Kegiatan observasi dalam PTK dapat
disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal.
e) Refleksi
Pada dasarnya kegiatan refleksi
merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi terhadap semua informasi
yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji,
melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan.
4. Kelebihan-Kelebihan Penelitian
Tindakan Kelas
1) Praktis
dan langsung relevan situasi yang actual
2) Menyediakan
kerangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan
pengembangan-pengembangan baru yang lebih unggul dari cara-cara yang ada
sebelumnya
3) Berdasarkan
pada observasi yang nyata dan obyektif, bukan berdasarkan pada pendapat
subyektif atau dasar pengalaman masa lampau
4) Fleksibel
dan adaptif, yaitu memperbolehkan untuk mengadakan perubahan-perubahan selama
dalam masa penelitian dan mengorbankan control demi kepentingan inovasi
5) Dapat
digunakan untuk inovasi pembelajaran
6) Dapat
digunakan untuk mengembangkan kurikulum jdi tingkat kelas
7) Dapat
digunakan untuk meningkatkan kepakaran atau profesionalisme guru.
C.
Animasi
Merupakan hasil
dari pengelolaan gambar tangan sehinga menjadi gambar yang bergerak, pada awal
penemuannya animasi dibuat dari selembar-selember kertas gambar bergerak,
animasi juga dapat berupa tulisan, gambar hewan, gambar tumbuhan-tumbuhan,
gambar mansia dan lain sebagainya.
Dapat di gunakan
untuk menjelaskan kepada siswa secara nyata yang dapat dilihat oleh mata
mengenai suatu pembelajaran di sekolah dengan melakukan visualisasi maka materi
yang dijelaskan dapat tergambarkan, serta anak didik merasa terhibur dan
pembelajaran menjadi sangat menyenangkan.
· Prinsif-Prinsif
Animasi
1. Squas
and stretch adalah upaya penamabahan efek lentur pada objek atau pigur sehingga
sekolah oleh gerakan semaik hidup.
2. Acticiption
boleh juga di anggap sebagai persiapan/awalan gerak atau ancang-ancang
3. Straging
sperti halnya yang di nenal dalam filem yang meliputi bagaimana lingkungan itu
di buat
4. Straight
ahead action, membuat animasi menggambarkan satu persatu huruf
5. Arcs,
dalam animasi system gerakan tubuh pada manusia atau mahluk hidup lainya.
· Keunggulan
Animasi
Dalam
bantuan animasi siswa dapat melihat objek secara lengsung dan terlihat seperti
nyata, penggunaan animasi juga membantu mempermudah anak dalam proses
pembelajaran menjadi sangat pleksibel dan menyenangkan.
BAB
III
PELAKSANAAN
PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN
A.
Subjek,
Tempat, Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu
1.
Subjek
Perbaikan
pembelajaran di laksanakan di kelas I semester I tahun ajaran 2020/2021 pada
mata pelajran Bahasa Indonesia materi: Pengenalan huruf melalui animasi. Subjek
penilaian berjumlah 18 siswa, terdiri dari 10 perempuan dan 8 laki-laki .
2.
Tempat Penelitian
Penelitian
di lakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikamarang yang berlokasi di Kp. Cikamarang
RT. 11/04 Desa Kalong I Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor
3.
Waktu penelitian
Waktu
penelitian di lokasi pada bulan Oktober sampai dengan bulan desember tahun 2020
dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia adapun jadwal sebagai bukti :
No |
Hari/Tanggal |
Waktu |
Kelas |
Siklus |
1 |
Senin,
26 Oktober 2020 |
2x35
menit |
1 |
Tahap
Prsiapan |
2 |
Selasa,
27 Oktober 2020 |
2x35 menit |
1 |
Siklus
I |
3 |
Rabu,
28 Oktober 2020 |
2x35 menit |
1 |
Siklus
II |
4.
Pihak yang membantu penelitian
Dalam
pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran penelitian tidak dapat bekerja
sendiri, melainkan di bantu oleh pihak-pihak yang sangat berperan aktif dalam
hal ini tentunya:
1) Pembimbing/Tutor
Nama :
Drs. H. Sudirman, MM
Jabatan : Supervisor
2) Kepala
sekolah SDN Cikamarang
Nama :
Pupu Marpuah, S.Pd
Jabatan : Kepala Sekolah
3) Teman
Sejawat
Nama :
Vika Kartika Rohmah, S.Pd
Jabatan : Guru Kelas
B.
Desain
Prosedur Perbaikan Pembelajran
1.
Perencanaan
Dalam
kegitan penelitian pada persiapan ini menjelaskan tentang kompetensi inti yang
ada dalam pembelajran:
Ø Kompetensi
Inti:
-
Menerima dan menjelankan ajaran agama yang
di anutnya
-
Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman dan guru
-
Memahami pemahaman factual dengan cara
mengemati (Mendengar, melihat, membaca) dan bertuanya berdasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan tuhan dan jkegiatanya, dan benda-benda
yang di jumpainya di rumah dan sekolah
-
Menyajikan pemahaman faktual dalam Bahasa
yang jelas dan logis dalam karya yang estatis, dalam gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan
berahlak mulia.
Ø Kompeteensi
Dasar
-
Mengenal kosakata dan ungkapan perkenalan
diri , keluarga dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis
yang dapat di bantu dengan kosa kata Bahasa daerah.
-
Mengenal lambing bunyi vocal dan konsonan
dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.
Dari
penjelasan tersebut peneliti menemukan adanya permasalahan dalam pembelajaran
siswa yaitu “Kesulitan anak dalam mengenal huruf” di SDN Cikamarang sebagai
bahan penelitian.
Peneliti
mempersiapkan instrumen-instrumen sebagai berikut:
1) Rencana
perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus I
2) Rencana
perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus II
3) Lembar
penilaian siswa
4) Lembar
APKG 1 dan 2
2.
Pelaksanaan
Penelitian
tindakan kelas ini di laksanakan dalam 2 siklus yang bertujuan untuk
meningkatkan pemahaman siswa tentang pengenalan huruf melalui animasi adapun
desain prosedur perbaikan pembelajran sebagai berikut:
Ø Siklus
I
a. Perencanaan
1) Membuat
rencana perbaikan pembelajaran dengan animasi
2) Menelaah
RPP perbaikan
3) Membuat
lembar kerja siswa
4) Membuat
alat evaluasi hasil belajar setiap siklus
b. Pelaksanaanya
1) Guru
menggunakan RPP yang telah di sediakan
2) Guru
memperlihatkan alat peraga animasi
3) Peserta
didik memperhatikan alat peraga/animasi yang sedang di jelaskan joleh guru
mengenai pengenalan huruf
4) Dengan
menggunakan lembar kerja peserta didik menyelesaikan soal mengacak kata menjadi
kata yag benar
c. Pengamatan
Guru mengobservasi selama kegiatan
berlangsung
d. Refleksi
Reflesi di gunekan untuk mengetahui
atau mengukur sejauh mana anak dalam keberhasilan belajar melalui postes,
adapun faktor-faktor penyebab dan di rencanakanya perbaikan di lakukanya Siklus
II
Ø Siklus
II
a. Perencanaan
Adapun perencanaan yang di buat oleh
peneliti yang membuat rancangan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil
refleksi Siklus I
b. Pelaksanaan
1. Guru
mempersiapkan alat peraga berupa animasi yang sudah di sediakan
2. Guru
memperlihatkan huruf-huruf yang ada dalam animasi tersebut
3. Siswa
memperhatikan hruf-huruf yang dijelaskan oleh guru dalam animasi tersebut
4. Guru
memberikan lembar kerja peserta didik dan menyelesaikan soal tentang mengenal
kata menjadi kata yang benar
c. Pengamatan
Guru menobservasi selama kegiatan
belangsung terhadap aktifitas perbaikan pembelajaran dengan animasi yang di
lakukan di kelas
d. Refleksi
Reflesi di lakukan oleh peneliti terhadap
pelaksanaan Siklus Ke-II, setelah diamati dengan perubahan yang sigipikan
terhadap kemampuan siswa Siklus I ke Siklus II, bukti ini di jadikan bahan
tindak lanjut aktifitas pembelajaran di mana peneliti bertugas dan akan dijadikan
rekomendasi bagi peneliti yang di lain ketika akan melakukan penelitian tidakan
kelas.
3.
Pengematan/Teknik Pengumpulan Data
Teknik
pengumpulan data dalam nenelitian adalah :
1) Tes,
yang di pergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik.
2) Diskusi,
bersama guru/teman sejawat tentang kelebihan atau kelemahan materi yang di
ajarkan kepada siswa, termasuk mereflasi hasil-hasil dari perbaikan yang di
laksanakan pada Siklus I dan Siklus II untuk perbaikan aktivitas pembelajaran
yang akan dating.
3) Alat
penelitian kemampuan guru (APKG) I dan (APKG) II alat pengumpulan data ini
meliputi
a) Lembar
observasi peserta didik untuk melihat sejauh mana kemampuan peserta didik dalam
menguasai materi yang di ajarkan pada setiap siklus
b) Lembar
obesrvasi guru untuk melihat proses pebelajaran yang di lakukan guru kelas
c) Lembar
penilaian kemampuan merancang perbaikan pembelajaran berupa alat APKG I
d) Lembar
penilaian kemampuan merancang perbaikan pebelajaran berupa alat APKG II
e) Adanya
kolaborasi dari supervasior untuk melakukan perbaikan pembelajran guna
meningkatkan hasil yang lebih baik
4.
Reflaksi
Peneliti
melakukan refleksi terhadap pelaksanaan Siklus ke I dan Siklus II untuk
mengetahi tingkat keberhasilan dala pembelajaran.
Tujuan
refleksi ini untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dari hasil
pembelajaran di lihat dari penyebab kesulitan, kesukaran dan di rencanakanya
perbaikan-perbaikan serta solusi yang akan di gunakan.
C.
Teknik
Analisis Data
Peneliti
menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif dalam
mengelolah data yang telah di kumpulkan.
Data hasil belajar
peserta didik di lihat dari kuantitatif, sedangkan keaktifan siswa di lihat
dari kualitatif
1. Data Kuantitatif
Data
di peroleh dari hasil belajar siswa kelas I SDN Cikamarang pada mata pelajaran
Bahasa Indonesia dengan menggunakan alat peraga animasi data meningkatkan hasil
belajar peserta didik lebih baik dari pada siklus sebelumnya terbukti dengan
hasil belajar yang sangat meningkat pada pembelajaran Bahasa Indonesia.
Data
kuantitatif yang nilai hasil belajar peserta didik, nilai kinerja guru, dan
nilai hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dianalisis
secara deskriptif.
o
Pengolahan data hasil belajar siswa untuk
menentukan rata-rata/mean dengan menggunakan rumus:
o
Pengolahan data hasil belajar siswa dari
post test perbaikan pembelajaran setiap siklus untuk menentukan ketuntasan
pembelajaran klasikal dengan menggunakan rumus:
100%
o
Untuk menentukan predikat ketercapaian
ditentukan oleh KKM berikut:
KKM |
SB |
B |
C |
K |
60 |
90-100 |
79-89 |
66-76 |
≤
65 |
o
Mempresentasikan nilai tertinggi siswa
dengan rumus:
100%
o
Mempresentasikan nilai terencah siswa
dengan rumus:
100%
o
Nilai APKG 1 PKP PGSD dengan rumus:
o
Nilai APKG 2 PKP PGSD dengan rumus:
2. Data Kualitatif
-
Tanggapan peserta didik lebih meningkat
dalam pembelajaran
-
Keaktifan peserta didik setelah
menggunakan animasi sangat antusias karna alat yang di gunakan sangat
menyenangkan
-
Perhatian peserta didik dalam pembelajaran
sangat meningkat
-
Pemahaman siswa tentang pengenalan huruf
sangat meningkat.