Sabtu, 07 November 2020

PENYUSUNAN PTK

 

LAPORAN

PEMANTAPAN KEMAMPUAN PROFESIONAL (PKP)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

(PDGK 4501)

 

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENGENAL HURUF DENGAN CARA ANIMASI

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 


Disusun oleh :

Nama         : SITRI HANDAYANI

NIM           : 836382818

 

 

PROGRAM STUDI S1 PGSD

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TERBUKA UPBJJ BOGOR

2020


 

BAB I

PENDAHULUAN

 

A.    Latar Belakang

Pendidikan dalam kehidupan manusia mempunyai kedudukan yang sangat penting dan tidak dapat dipisahkan, sifatnya mutlak, baik untuk prorangan, keluarga maupun bangsa. Maju mundurnya suatu bangsa ditentukan oleh pendidikan bangsa itu.

Mengingat pentingnya pendidikan bangsa dalam kehidupan manusia, maka pendidikan harus dilaksanakan dengan baik sehingga memperoleh hasil yang diharapkan. Agar pelaksanaan pendidikan berjalan dengan baik maka harus dimulai dengan disisplin dalam belajar. Untuk menghasilkan manusia yang cerdas dan berakhlak mulia tersebut, dibutuhkan siswa yang mempunyai disiplin belajar yang tinggi dalam mengikuti proses pembelajaran di sekolah, sebab disiplin belajar maka berpengaruh terhadap prestasi atau hasil belajar yang diharapkan. Tinggi rendahnya prestasi seseorang dalam melakukan kegiatan untuk sampai pada tujuan juga diperngahuri oleh disiplin.

Bila system manajerial sekolah mampu menerapkan disiplin belajarnya, dengan hasil itu akan berdampak pada prestsi hasil belajar siswa dengan diterapkanya disiplin belajra pada warga sekolah akan mengurangi tindakan-tindakan dan perbuatan yang kurang baik pada porses belajar mengajar.

Dalam konteks ini guru dituntut melakukan proses perbaikan pembelajran, agar dapat meningkatkan kualitas hasil belajr siswa dan sebagai umpan balik guru untuk memperbaiki proses belajar pembelajrannya. Melalui penelitian tindakan kelas, guru dapat mengidentifikasi permasalahan-permasalahan yang timbul.

Sehubungan dengan hal tersebut, penulis mengadakan penelitian tindakan kelas (PTK) di kelas I SDN Cikamarang Desa Kalong I Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor pada semester I tahun Pelajran 2020/2021, karna terdentifikasi bahwa hasil ulangan mata pelajran Bahasa Indonesia masih kurang serata penguasaan materi pelajran masi rendah. Data-data ini dapat dijadikan sebagai bahan kajian sumber informasi serta dasar pelaksanaan perbaikan pengajaran.

Laporan ini disusun atas dasar catatan yang dibuat pada saat merancang dan merencanakan program perbaikan pengajaran pada pembelajran Bahasa Indonesia tentang Pengenalan Huruf yang dilaksanakan pada semester ganjil pada tahun ajaran 2020/2021 yang diperoleh, menunjukkan hasil belajra siswa masih rendah. Dengan Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) 60, hanya 8 siswa dari 19 siswa yang mencapai tingkat penguasaan materi di atas 60% dan selanjutnya 2 siswa tingkat penguasaanya bervariatif di bahawa 55%.

1.      Indenfikasi Masalah

Berdasarkan hasil obesevasi pada pembelajaran bahasa Indonesia penulis menemukan beberapa pokok permasalahan yang menyebabkan siswa mengalami ketidak berhasilan sesuai dengan tujuan pembelajaran maka berdasarkan konsultasi yang telah di lakukan penulis dapat mengidentifikasi masalah sebagai berikut:

a.       Siswa merasa kesulitan dalam mengenal huruf

b.      Siswa kuran gaktif dlam mengikuti pelajaran

c.       Partisipasi siswa dalam proses belajar sangat rendah

d.      Siswa enggan untuk berlatih

2.      Analisis Masalah

Dari identifikasi masalah di atas penulis menganalisis, berdasarkan observasi yang di lakukan, maka penulis menganalisis masalah sebagai berikut;

a.       Pada umumnya siswa bukan berasal dari PAUD/TK

b.      Pada proses pembelajaran guru tidak menggunakan alat peraga

c.       Sista tidak aktif/pasif

d.      Bingbingan dari guru secara individual kurang intensip

e.       Pembelajaran kongkrit kurang di lakukan oleh guru

f.       Penjelasan dari guru kurang di mengerti oleh siswa

3.      Alternative dan prioritas pemecahan masalah

a.       Guru harus lebih meningkatkan pembelajaran dengan alat peraga dengan baik

b.      Guru harus mengelola kelas dengan baik

c.       Bimbingan dari guru kepada individu siswa harus lebih intensif

d.      Guru harus menggunakan metode yang berpariasi agar belajar menjadi lebih menyenangkan

e.       Guru harus menyempaikan materi dengan jelas

 

B.     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, indentifikasi masalah serta analisis masalah maka dapat di rumuskan sebagai berikut:

a.       Apakah dengan alat peraga berupa animasi dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam mengenal huruf

b.      Bagaimanakah menyusun scenario pembelajaran melalui analisis untuk meningkatakan kemampuan belajr dalam mengenal huruf

 

C.    Tujuan Perbaikan Penilaian

1.      Untuk Guru

a.       Dengan melakukan penelitian tidakan kelas kemampuan guru dalam mengatasi permasalahan yang terjadi di kelas dapat teratasi secara tuntas.

b.      Wawasan, pengetahuan dan keterampilan guru dalam melakukan tidakan perbaikan pembelajaran semakin bertambah

c.       Hasil penelitian dapat di jadikan acuan untuk penelitian selanjutnya .

2.      Untuk siswa

a.       Untuk meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi pelajaran Bahasa Indonesia

b.      Siswa lebih tertarik dalam pembelajaran mengenal huruf

c.       Siswa lbeih mengetahui huruf-huruf yang di tulisnya

d.      Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam Bahasa Indonesia khususnya mengenal huruf

 


 

D.    Manfaat Penelitian Perbaikan Pembelajaran

Hasil dari penelitian ini di harapkan dapat membarikan manfaat bagi siswa, guru, sekolah dan pendidikan pada umumnya.

1.      Bagu Guru

a.         Penerlitian tidakan kelas dapat memberikan kesempatan bagi guru untuk meningkatkan keahliannya serta lbeih mengetahui akan tugas dan kewajibannya.

b.        Memahami karakteristik pesarta didik

c.         Memoliki kompetensi dalam belajar penerapan metode dan penggunaan mesia/alat bantu/alat peraga dalam pembelajaran

d.        Psikologis siswa dalam pembelajaran dapat berkembang dengan baik dan optimal sesuai dengan kapasitas dirinya

e.         Menguasai pedagagik dan kurikulum

f.         Guru dapat mendidik siswa dengan baik dan benar

g.        Meningkatkan kompetensi siswa dalam materi yang di ajarkan

2.      Bagi Sekolah

a.       Meningkatkan kualitas pembelajran di sekolah

b.      Memberikan inovasi bagi sekolah untuk memperbaiki bagi-bagi yang lama, sehinga siap berkompetensi di era globalisasi.

c.       Dapat memicu sekolah manjadi sekolah unggul di masa yang dakan dating.

3.      Manfaat Pendidikan Pada Umumnya

a.       Memberikan kontribusi program pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan sekolah dasar.

b.      Semoga dapat bermanfaat bagi guru dan lingkungan warga sekolah.

 


 

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

 

A.    Hasil Belajar

1.      Pengertian hasil belajar

Hasil belajar pada dasarnya adalah hasil yang dicapai dalam usaha penguasaan materi dan ilmu pengetahuan yang merupakan suatu kegiatan yang menuju terbentuknya keperibadian seutuhnya, melalui belajar dapat diperoleh hasil yang lebih baik, belajar berarati mengubah tingkah laku. Hal ini sejalan dengan yang dikemukakan joleh suhardiman (1988) bahwa belajar adalah mengubah tingkah laku, belajar akan membantu terjadinya suatu perubahan pada diri inividu yang belajar. Perubahan itu tidak hanya dikaitkan dengan perubahan ilmu pengethauan, melainkan juga berbentuk percakapan keterampilan, sikap, pengetahuan, harga diri, minat, waktu dan penyesuaian diri belajar menyangkut segala aspek orgenisme dan tingkah lalu peribadi seseorang, prestasi belajar pada hakekatanya merupakan hasil dari belajar sebagai rangkaian jiwa raga. Psikofisik untuk menuju perkembangan pribadi manusia seuutuhnya, yang berarti menyangkut unsur cipta, rasa, karsa, rumah kognitif, efektif dan prestsi motorik.

Ø  Dari segi proses

·         Adanya aktivitas (fisik, mental, emosional). Bias dikatakan belajar

·         Jika adanya aktivitas, karena tidak mungkin seseorang itu belajar tetapi hanya diam

·         Melibatkan unsur lingkungan. Karena belajar tidak harus terntang membaca atau menulis, tetapi lingkungan juga bias membantu untuk proses belajar dan menjadi lebih baik

·         Bertujuan ke arah terjadiya pelrubahan tingkah laku karena belajar tersebut jika dilakukan dan mengakibatkan perubahan menjadi kea rah lebih baik. Jika tidak ada perubahan, maka proseb belajarnya belum maksimal.

Ø  Dari segi hasil

·         Bersifat relative tetap. Tapi bias diubah jika ada pembelajaran yang lelbih baik

·         Diperoleh melalui usaha. Jika tidak berusaha dan hanya diam, maka bagaimana cara untuk berubah lebih baik? Jadi perlu adanya usaha karena manusia baik berubah lelbih baik dengan usaha yang mereka lakukan

Sesorang yang belajar pasti akan mengelami perubahan menjadi lelbih baik dalam diri mereka. Mereka akan lebih mengerti dan tidak mengulangi kesalahan yang dibuat sebelumnya. Belajar tersebut juga lebih baik jika lebih melihat kea rah proses. Karena proses yang baik akan menghasilkan hasil yang baik pula.

 

2.      Manifestasi hasil belajar

Hasil belajar merupakan salah satu tingkatan penguasaan yang dimiliki oleh siswa melalui tes evaluasi yang diberikan oleh guru untuk mengetahui tingkatan kemampuan siswa dalam pembelajaran setelah ia melakukan kegiatan belajar seperti yang diungkapkan oleh Juliah yang dikutip oleh Asep Jihad dan Abdul Haris (2008:15) menyatakan bahwa hasil belajar adalah segala sesuatu yag menjadi milik siswa sebagai akiabat dari kegiatan belajar yang dilakukanya.

Hasil belajar memiliki beberapa nama atau katagori dan secara umum merajuk kepada aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan seperti yang dipaparkan oleh Susanto (2013:5) bahwa hasil belajara adalah perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, efektif, dan psikomotor sebagai hasil dari kegiatan belajar.

Hasil belajr bersifat tetap seperti yang dipaparkan oleh Hamzah (2009:213) bahwa hasil belajar adalah perubahan perilaku yang relative menetap dalam diri seseorang sebagai akibat diri interaksi seseorang dengan lingkungannya.

Hasil belajar merupakan sesuatu yang dicapai oleh siswa sesuai dengan tujuan pengajaran yang telah ditetapkan melalui ketiatan belajar seperti yang dikemukaakan oleh Purwanto (2013:45) menjelaskan bahwa hasil belajar merupakan prolehan dari proses belajar siswanya sesuai dengan pengajaran.

Hasil belajar yaitu untuk mendapaatkan informasi mengenai kemempuan yang diperoleh siswa berupa keerampilan intelektual, keterampilan kognitif, pengetahuan verbal, sikap, dan keterampilan motoric seperti yang dipaparkan oleh Gagne yang dikutip oleh Ratna Wilis Dahar (2011:118) menjelaskan ada lima kemampuan yang dikatakan sebagai hasil belajar, yaitu: keterampilan intelektual, strategi kognitif, informasi verbal, sikap, keterampilan motoric .

Hasil belajar merupakan suatu hasil yang didapatkan oleh siswa setelah mengikuti kegiatan belajar mengajar di sekolah seperti yang diungkapkan oleh Arikunto yang dikutip oleh Ekawarna (2013:70) bahwa yang dimaksud dengan hasil belajar adalah suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti proses pengajaran yang dilakukan oleh guru.

 

3.      Kesulitan-Kesulitan Belajar

a)      Menurut Sasmita (1989:64) mengatakan bahwa kseulitan belajar dapat di artikan bahwa suatu kondisi dalam proses belajar yang di tandai oleh adanya hambagan-hambatan tertentu untuk memperoleh hasil belajar

b)      Menurut Abu Ahmad dalam bukunya psikologis belajar, (1999 : 74) mengatakan bahwa “dalam keadaan di mana anak didik tidak dpat belajar sebagai mana msetinya itulah yang di sebut dengan kesulitan belajar.

c)      Menurut Syariful Bahri Djamarah, (2002:201) kesulitan belajar adalah suatu kondisi di mana anak didik tidak dapat belajar secara wajar di sebabkan adanya ancaman hambatan ataupun gangguan dalam belajar

d)     Psikologis belajar (1999:38) mengatakan bahwa kesulitan belajar adalah kesukaran mendapat perubahan tingkah laku yabg di inginkan maskipun latihan telah di lakukan

e)      Hadisuparto (1984:45) mengatakan bahwa berdasarkan gejala-gejala saja belum dapat di pasikan apakah siswa mengalami kesulitan belajar atau tidak.

 

4.      Jenis-Jenis Kesulitan Belajar

Kesulitan belajar merupakan suatu kondisi dimana peserta didik tidak dapat belajar dengan baik, disebabkan karena adanya gangguan, baik berasal dari faktor internal siswa di batasi faktor intelegensi maupun faktor eksternal siswa. Faktor-faktor ini menyebabkan siswa tidak mampu berkembang sesuai dengan kapasitasnya:

1.      Learning disebilitas (LD), adalah ketidak mampu seseorang yang mengacu pada gejala di mana anak tidak mampu belajar atau menghindari belajar

2.      Under achlever, jauh lebih kompleks di banding denga prestasi kurang

3.      Slou learner, adalah siwa yang lambat dalam proses belajar sehingga ia membutuhkan waktu yang lama di bandingkan kelompok yang lainnya.

 

B.     Metode Penelitian

1.      Pengertian Penelitian Tindakan Kelas

PTK adalah terjemahan  dari bahasa Inggris “classroom action research”, yang saat ini sedang berkembang dengan pesatnya di negara-negara maju seperti Inggris, Amerika, Australia, Canada. Para ahli penelitian pendidikan  akhir-akhir ini memberi perhatian yang  cukup  besar terhadap PTK, karena jenis penelitian ini mampu menawarkan cara dan prosedur baru untuk memperbaiki dan meningkatkan profesionalisme  guru dalam proses belajar-mengajar di kelas  dengan  melihat berbagai indikator keberhasilan proses dan hasil pembelajaran yang  terjadi pada siswa.

McNiff (1999: 1) dalam bukunya yang berjudul Action Research  Principles and Practice memandang PTK sebagai  bentuk penelitian reflektif yang dilakukan oleh guru sendiri yang hasilnya  dapat dimanfaatkan sebagai alat untuk pengembangan kurikulum, pengembangan sekolah, pengembangan keahlian mengajar, dan sebagai  salah  satu bentuk  evaluasi  diri  guru.

Menurut Suyanto (1997) dia mendafinisikan PTK sebagai suatu bentuk penelitian yang bersifat refleksitif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat memperbaiki dana tau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran di kelas secara profesional.

Stephen Kemmis (dalam Hopkins, 1992) menyatakan PTK sebagai suatu bentuk penelaahan atau inkuiri melalui refleksi diri yang dilakukan oleh peserta kegiatan pendidikan tertentu dalam situasi soal (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaraan dari a) praktik-peraktik soal atau kependidikan yang mereka lakukan sendiri, b) pemahaman mereka terhadap praktik-praktik tersebut, c) situasi di tempat praktik itu dilaksanakan.

Berdasarkan bebarapa definisi PTK tersebut, dapat kita menarik benang merah kesejajaran pengertian bahwa PTK menerapkan

a.       Bentuk kajian yang sistematis reflektif

b.      Dilakukan oleh pelaku tindakan (guru)

c.       Dilakukan untuk memeprbaiki kondisi pembelajaran

 

2.      Tujuan Penelitian Tindakan Kelas

Apakah kita mencermati pengertian PTK, akan sangat jelas bahwa tujuan PTK tidak lain adalah untuk memperbaiki pembelajaran. Dengan PTK, diharapkan kualitas proses belajar-mengajar menjadi lebih baik Sebagai guru, guru dapat lebih meningkatkan kualitas pelayanan dalam mengajar dan pada giliranya prestasi atau kinerja siswa akan meningkat secara lebih lulus PTK juga merupakan sarana untuk dapat meningkatkan pelayanan sekolah secara keseluruhan terhadap anak didik dan masyarakat PTK dapat meningkatkan kualitas program sekolah secara keseluruhan.

Dasar utama dilaksanakannya PTK adalah untuk perbaikan pembelajaran khususnya dan perbaikan program sekolah pada umumnya PTK pada dasarnya juga mrupakan sebuah upaya untuk meningkatkan keterampilan guru untuk menanggulangi berbagai masalah yang muncul di kelas atau di sekolah dengan atau tampa masalah khusus berupa berbagai program pelatihan yang ekplisit. Dengan kata lain, PTK mewujudkan proses latihan dalam jabatan yang unik. Mengapa demikian? Pertama, kebutuhan pelaksanaanya tumbuh dari guru itu sendiri. Keuda, proses pelatihan terjadi secara hans-on, tidak dalam situasi arfisial Raka Joni (1998) dengan sangat jelas membedakan kedua bentuk kegiatan tersebut, menurutnya, ada tujuan penyerta yang muncul dalam PTK, yakni tumbuhnya budaya meneliti di kalangan para guru.

 

3.      Langkah-Langkah Penelitian Tindakan Kelas

Kemmis dan McTaggart mengatakan bahwa penelitian tindakan adalah suatu siklus spiral yang terdiri dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi, yang selanjutnya mungkin diikuti dengan siklus spiral berikutnya.

a)      Reflesi awal

Refleksi awal merupakan kegiatan penjajangan yang dimanfaatkan untuk mengumpulkan informasi tentang situasi-situasi yang relevan dengan tema penelitian. Peneliti bersama timnya melakukan pengamatan pendahuluan untuk mengenali dan mengetahui situasi yang sebenarnya.

b)      Penyusun Perencanaan

Penyusunan perencanaan didasarkan pada haisl penjajangan reflaksi awal. Secara rinci perencanaan mencakup tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki, meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap yang diinginkan sebagai solusi dari permasalahan-permasalahan.

c)      Pelaksanaan Tindakan

Pelaksanaan tindakan menyangkut apa yang dilakukan peneliti sebagai upaya perbaikan, peningkatan atau perubahan yang dilaksanakan berpedoman pada rencana tindakan

d)     Observasi tau Pengamatan

Kegiatan observasi dalam PTK dapat disejajarkan dengan kegiatan pengumpulan data dalam penelitian formal.

e)      Refleksi

Pada dasarnya kegiatan refleksi merupakan kegiatan analisis sintesis, interpretasi terhadap semua informasi yang diperoleh saat kegiatan tindakan. Dalam kegiatan ini peneliti mengkaji, melihat, dan mempertimbangkan hasil-hasil atau dampak dari tindakan.

 

4.      Kelebihan-Kelebihan Penelitian Tindakan Kelas

1)      Praktis dan langsung relevan situasi yang actual

2)      Menyediakan kerangka kerja yang teratur untuk pemecahan masalah dan pengembangan-pengembangan baru yang lebih unggul dari cara-cara yang ada sebelumnya

3)      Berdasarkan pada observasi yang nyata dan obyektif, bukan berdasarkan pada pendapat subyektif atau dasar pengalaman masa lampau

4)      Fleksibel dan adaptif, yaitu memperbolehkan untuk mengadakan perubahan-perubahan selama dalam masa penelitian dan mengorbankan control demi kepentingan inovasi

5)      Dapat digunakan untuk inovasi pembelajaran

6)      Dapat digunakan untuk mengembangkan kurikulum jdi tingkat kelas

7)      Dapat digunakan untuk meningkatkan kepakaran atau profesionalisme guru.

 

C.    Animasi

Merupakan hasil dari pengelolaan gambar tangan sehinga menjadi gambar yang bergerak, pada awal penemuannya animasi dibuat dari selembar-selember kertas gambar bergerak, animasi juga dapat berupa tulisan, gambar hewan, gambar tumbuhan-tumbuhan, gambar mansia dan lain sebagainya.

Dapat di gunakan untuk menjelaskan kepada siswa secara nyata yang dapat dilihat oleh mata mengenai suatu pembelajaran di sekolah dengan melakukan visualisasi maka materi yang dijelaskan dapat tergambarkan, serta anak didik merasa terhibur dan pembelajaran menjadi sangat menyenangkan.

·      Prinsif-Prinsif Animasi

1.      Squas and stretch adalah upaya penamabahan efek lentur pada objek atau pigur sehingga sekolah oleh gerakan semaik hidup.

2.      Acticiption boleh juga di anggap sebagai persiapan/awalan gerak atau ancang-ancang

3.      Straging sperti halnya yang di nenal dalam filem yang meliputi bagaimana lingkungan itu di buat

4.      Straight ahead action, membuat animasi menggambarkan satu persatu huruf

5.      Arcs, dalam animasi system gerakan tubuh pada manusia atau mahluk hidup lainya.

·      Keunggulan Animasi

Dalam bantuan animasi siswa dapat melihat objek secara lengsung dan terlihat seperti nyata, penggunaan animasi juga membantu mempermudah anak dalam proses pembelajaran menjadi sangat pleksibel dan menyenangkan.


 

BAB III

PELAKSANAAN PENELITIAN PERBAIKAN PEMBELAJARAN

 

A.    Subjek, Tempat, Waktu Penelitian, Pihak Yang Membantu

1.      Subjek

Perbaikan pembelajaran di laksanakan di kelas I semester I tahun ajaran 2020/2021 pada mata pelajran Bahasa Indonesia materi: Pengenalan huruf melalui animasi. Subjek penilaian berjumlah 18 siswa, terdiri dari 10 perempuan dan 8 laki-laki .

2.      Tempat Penelitian

Penelitian di lakukan di Sekolah Dasar Negeri Cikamarang yang berlokasi di Kp. Cikamarang RT. 11/04 Desa Kalong I Kecamatan Leuwisadeng Kabupaten Bogor

3.      Waktu penelitian

Waktu penelitian di lokasi pada bulan Oktober sampai dengan bulan desember tahun 2020 dengan materi pelajaran Bahasa Indonesia adapun jadwal sebagai bukti :

No

Hari/Tanggal

Waktu

Kelas

Siklus

1

Senin, 26 Oktober 2020

2x35 menit

1

Tahap Prsiapan

2

Selasa, 27 Oktober 2020

2x35 menit

1

Siklus I

3

Rabu, 28 Oktober 2020

2x35 menit

1

Siklus II

 

4.      Pihak yang membantu penelitian

Dalam pelaksanaan penelitian perbaikan pembelajaran penelitian tidak dapat bekerja sendiri, melainkan di bantu oleh pihak-pihak yang sangat berperan aktif dalam hal ini tentunya:

1)      Pembimbing/Tutor

Nama         : Drs. H. Sudirman, MM

Jabatan      : Supervisor

2)      Kepala sekolah SDN Cikamarang

Nama         : Pupu Marpuah, S.Pd

Jabatan      : Kepala Sekolah

 

3)      Teman Sejawat

Nama         : Vika Kartika Rohmah, S.Pd

Jabatan      : Guru Kelas

 

B.     Desain Prosedur Perbaikan Pembelajran

1.      Perencanaan

Dalam kegitan penelitian pada persiapan ini menjelaskan tentang kompetensi inti yang ada dalam pembelajran:

Ø  Kompetensi Inti:

-            Menerima dan menjelankan ajaran agama yang di anutnya

-            Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru

-            Memahami pemahaman factual dengan cara mengemati (Mendengar, melihat, membaca) dan bertuanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, mahluk ciptaan tuhan dan jkegiatanya, dan benda-benda yang di jumpainya di rumah dan sekolah

-            Menyajikan pemahaman faktual dalam Bahasa yang jelas dan logis dalam karya yang estatis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku anak bermain dan berahlak mulia.

Ø  Kompeteensi Dasar

-          Mengenal kosakata dan ungkapan perkenalan diri , keluarga dan orang-orang di tempat tinggalnya secara lisan dan tulis yang dapat di bantu dengan kosa kata Bahasa daerah.

-            Mengenal lambing bunyi vocal dan konsonan dalam kata Bahasa Indonesia atau Bahasa Daerah.

Dari penjelasan tersebut peneliti menemukan adanya permasalahan dalam pembelajaran siswa yaitu “Kesulitan anak dalam mengenal huruf” di SDN Cikamarang sebagai bahan penelitian.

Peneliti mempersiapkan instrumen-instrumen sebagai berikut:

1)      Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus I

2)      Rencana perbaikan pembelajaran (RPP) Siklus II

3)      Lembar penilaian siswa

4)      Lembar APKG 1 dan 2

2.      Pelaksanaan

Penelitian tindakan kelas ini di laksanakan dalam 2 siklus yang bertujuan untuk meningkatkan pemahaman siswa tentang pengenalan huruf melalui animasi adapun desain prosedur perbaikan pembelajran sebagai berikut:

Ø  Siklus I

a.       Perencanaan

1)      Membuat rencana perbaikan pembelajaran dengan animasi

2)      Menelaah RPP perbaikan

3)      Membuat lembar kerja siswa

4)      Membuat alat evaluasi hasil belajar setiap siklus

b.      Pelaksanaanya

1)      Guru menggunakan RPP yang telah di sediakan

2)      Guru memperlihatkan alat peraga animasi

3)      Peserta didik memperhatikan alat peraga/animasi yang sedang di jelaskan joleh guru mengenai pengenalan huruf

4)      Dengan menggunakan lembar kerja peserta didik menyelesaikan soal mengacak kata menjadi kata yag benar

c.       Pengamatan

Guru mengobservasi selama kegiatan berlangsung

d.      Refleksi

Reflesi di gunekan untuk mengetahui atau mengukur sejauh mana anak dalam keberhasilan belajar melalui postes, adapun faktor-faktor penyebab dan di rencanakanya perbaikan di lakukanya Siklus II

Ø  Siklus II

a.       Perencanaan

Adapun perencanaan yang di buat oleh peneliti yang membuat rancangan perbaikan pembelajaran berdasarkan hasil refleksi Siklus I

b.      Pelaksanaan

1.      Guru mempersiapkan alat peraga berupa animasi yang sudah di sediakan

2.      Guru memperlihatkan huruf-huruf yang ada dalam animasi tersebut

3.      Siswa memperhatikan hruf-huruf yang dijelaskan oleh guru dalam animasi tersebut

4.      Guru memberikan lembar kerja peserta didik dan menyelesaikan soal tentang mengenal kata menjadi kata yang benar

c.       Pengamatan

Guru menobservasi selama kegiatan belangsung terhadap aktifitas perbaikan pembelajaran dengan animasi yang di lakukan di kelas

d.      Refleksi

Reflesi di lakukan oleh peneliti terhadap pelaksanaan Siklus Ke-II, setelah diamati dengan perubahan yang sigipikan terhadap kemampuan siswa Siklus I ke Siklus II, bukti ini di jadikan bahan tindak lanjut aktifitas pembelajaran di mana peneliti bertugas dan akan dijadikan rekomendasi bagi peneliti yang di lain ketika akan melakukan penelitian tidakan kelas.

3.      Pengematan/Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dalam nenelitian adalah :

1)      Tes, yang di pergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar peserta didik.

2)      Diskusi, bersama guru/teman sejawat tentang kelebihan atau kelemahan materi yang di ajarkan kepada siswa, termasuk mereflasi hasil-hasil dari perbaikan yang di laksanakan pada Siklus I dan Siklus II untuk perbaikan aktivitas pembelajaran yang akan dating.

3)      Alat penelitian kemampuan guru (APKG) I dan (APKG) II alat pengumpulan data ini meliputi

a)      Lembar observasi peserta didik untuk melihat sejauh mana kemampuan peserta didik dalam menguasai materi yang di ajarkan pada setiap siklus

b)      Lembar obesrvasi guru untuk melihat proses pebelajaran yang di lakukan guru kelas

c)      Lembar penilaian kemampuan merancang perbaikan pembelajaran berupa alat APKG I

d)     Lembar penilaian kemampuan merancang perbaikan pebelajaran berupa alat APKG II

e)      Adanya kolaborasi dari supervasior untuk melakukan perbaikan pembelajran guna meningkatkan hasil yang lebih baik

4.      Reflaksi

Peneliti melakukan refleksi terhadap pelaksanaan Siklus ke I dan Siklus II untuk mengetahi tingkat keberhasilan dala pembelajaran.

Tujuan refleksi ini untuk mengetahui keberhasilan peserta didik dari hasil pembelajaran di lihat dari penyebab kesulitan, kesukaran dan di rencanakanya perbaikan-perbaikan serta solusi yang akan di gunakan.

 

C.    Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan teknik analisis data secara kualitatif dan kuantitatif dalam mengelolah data yang telah di kumpulkan.

Data hasil belajar peserta didik di lihat dari kuantitatif, sedangkan keaktifan siswa di lihat dari kualitatif

1.      Data Kuantitatif

Data di peroleh dari hasil belajar siswa kelas I SDN Cikamarang pada mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan menggunakan alat peraga animasi data meningkatkan hasil belajar peserta didik lebih baik dari pada siklus sebelumnya terbukti dengan hasil belajar yang sangat meningkat pada pembelajaran Bahasa Indonesia.

Data kuantitatif yang nilai hasil belajar peserta didik, nilai kinerja guru, dan nilai hasil pengamatan aktivitas peserta didik dalam pembelajaran dianalisis secara deskriptif.

o   Pengolahan data hasil belajar siswa untuk menentukan rata-rata/mean dengan menggunakan rumus:

o   Pengolahan data hasil belajar siswa dari post test perbaikan pembelajaran setiap siklus untuk menentukan ketuntasan pembelajaran klasikal dengan menggunakan rumus:

 100%

o   Untuk menentukan predikat ketercapaian ditentukan oleh KKM berikut:

KKM

SB

B

C

K

60

90-100

79-89

66-76

≤ 65

 

o   Mempresentasikan nilai tertinggi siswa dengan rumus:

 100%

o   Mempresentasikan nilai terencah siswa dengan rumus:

 100%

o   Nilai APKG 1 PKP PGSD dengan rumus:

o   Nilai APKG 2 PKP PGSD dengan rumus:

2.      Data Kualitatif

-          Tanggapan peserta didik lebih meningkat dalam pembelajaran

-          Keaktifan peserta didik setelah menggunakan animasi sangat antusias karna alat yang di gunakan sangat menyenangkan

-          Perhatian peserta didik dalam pembelajaran sangat meningkat

-          Pemahaman siswa tentang pengenalan huruf sangat meningkat.